Akhirnya aku sampai pada hari ini, padahal kakiku sudah lelah melangkah, rasanya lucu sekali mengingat beberapa bulan yang lalu aku selalu bersemangat.
Mei, akankah menjadi bulan terburukku? Betapa bencinya aku mengatakan hal ini, tapi aku merasa hatiku hampa dan menguap bagai gas yang hilang begitu saja. Aku tidak bisa untuk terus memaksakan diri menjadi sempurna, ini tidak mudah.
Aku tersenyum.
Aku terluka.
Aku sakit.
Dan, aku menangis.
Aku lelah, benar-benar lelah. Aku sudah ada pada titik di mana aku tidak mampu lagi menatap bahkan merangkak untuk berjalan maju. Aku butuh penopang agar aku yang biasanya menasihati, dinasihati. Aku butuh seseorang yang bisa mengerti aku tanpa perlu mengenal siapa aku(?)
Maaf, Mei. Aku tidak bisa menyambutmu dengan tulus. Aku harap sebagai bulan, kau tidak akan mendendam.
Salam damai dariku nun jauh di Bumi.